
Inspirator dalam buku
ini sangat universal dan beragam dari jenis kelaminnya, rentang usia dan
pekerjaannya. Semuanya terasa menyatu dalam semangat juangnya mengejar
matahari, seperti kisah Suwono yang merupakan pensiunan Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Ponorogo yang berhasil mengubah limbah manusia menjadi pupuk organik
(dapat dibaca pada halaman 25-36), ada juga kisah Munadji yang seorang
pensiunan guru agama di kota Salatiga yang sukses berbisnis pohon ara / pohon
tin (dapat dibaca pada halaman 103 – 106). Kedua sosok ini penuh semangat untuk
menginspirasi orang lain lewat karyanya meskipun usianya mulai senja.
Dalam buku ini ada
pula, kisah pemberdayaan terhadap mantan “pekerja” lokalisasi Dupak Bangunsari
serta kisah dari seseorang yang tidak lulus SD yang berhasil mengkordinasi
3.505 petani dengan omset Rp 31,5 M. Kedua sosok ini, menurut saya adalah
malaikat tanpa sayap yang mau membaktikan dirinya untuk menjadi jembatan
kesuksesan bagi sesamanya yang kurang beruntung. Kisah terakhir yang
menginspirasi saya dari Syarief
Hidayatullah, ia adalah seorang muda yang energik, penuh visi dan misi
hidupnya dan unik. Kesuksesan dapat ia gengam di kedua puluh lima usianya yang membawa kesejahteraan yang luar biasa
bagi sesamanya khususnya masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Ia
membaktikan dirinya untuk desanya dengan mengelolah sumber daya alam yang sudah
tersedia berupa lahan pertanian yang subur serta saluran irigasi yang baik.
Syariefmampu
menunjukkan kualitas dirinya dengan keberhasilannya mengembangkan jambu kristal
dengan hasil panen rata-rata 200 hingga 250 kg / bulan. Secara tidak langsung,
ia berhasil mengembangkan potensi lokal untuk kesejahteraan keluarga dan
masyarakat sekitarnya, membuka lapangan kerja yang baru serta ikut mensukseskan
program pemerintah untuk mengurangi kemiskinan. Ia merupakan sosok muda yang
patut diteladani bukan hanya oleh pemuda di desanya tetapi juga saya dan semua
orang muda di Indonesia yang mulai kehilangan jati dirinya akibat pengaruh
globalisasi dan modernisasi.