“How
to Win Friends and Influence People in The Digital Age”
A. Resume
Buku
ini merupakan salah satu buku tentang manajemen manusia dan kepemimpinan
terbaik yang pernah ada. Hampir menyentuh usia yang ke-80 pada 2018, buku yang
ditulis oleh Dale Carnegie ini membuktikkan kualitas dan keampuhan isinya. Karya klasik yang dianggap sebagai buku
motivasi paling sukses sepanjang masa dan sudah terjual sebanyak 30 juta
eksemplar di seluruh dunia ini telah membawa jutaan pembaca mendaki anak tangga
kesuksesan dalam bisnis serta kehidupan pribadi.
Isi buku fenomenal ini
bersumber dari sosok Dale Carnegie, seorang berkebangsaan Amerika yang dikenal
dengan pemberdaya potensi manusia. Bayangkan saja, Dale Carnegie mencatat
sejarah dengan mengadakan kelas public speaking pertamanya pada tahun 1912 atau
106 tahun yang lalu. Dia ingin membentuk manusia menjadi individu yang percaya
diri, menarik, sekaligus berpengaruh untuk lingkungan sekitarnya. Dari situ
juga buku ini dibuat, agar memberikan pembekalan ilmu lebih dalam tentang
bersosialisasi, membangun hubungan dan interaksi dengan orang lain, sekaligus
mengopitmalkan semua potensi di era digital ini.
Sudah
menjadi kodratnya bahwa manusia adalah makhluk yang mempunyai ketergantungan
satu sama lain atau lebih dikenal dengan istilah makhluk sosial. Dan dalam
kumpulan manusia-manusia selalu ada (satu) orang yang berpengaruh, sifat itu
berada di sosok seorang pemimpin: seseorang yang bisa memberi manfaat dan
pengaruh ke sekelilingnya. Indikasi sederhananya adalah hubungan antar sesama
semakin harmonis dan tidak adanya kesenjangan. Salah satu kunci utama seorang
pemimpin mewujudkan itu adalah dengan kemampuannya dalam hal komunikasi.
Untuk
menjadi orang yang berilmu sesederhana membaca buku sebanyak-banyaknya, tapi
jika ingin menjadi orang yang berpengaruh, jadilah pendengar yang baik.
Berpengaruh artinya kita mempunyai pesan (positif) yang disampaikan dan apa
yang sudah kita berikan
diterapkan
oleh lawan komunikasi kita. Kunci utama memang menjadi pendengar yang baik
terlebih dulu, mendengarkan apa yang sedang digelisahkan oleh orang-orang di
sekitar kita.
Semacam
sebuah sistem, ada input-process-output. Dengan menjadi pendengar yang baik,
kita sudah mendapat banyak input yang selanjutnya kita proses untuk memberikan
output berupa solusi kepada orang lain. Ketika kita menjadi pendengar yang
baik, kita akan bisa memberikan solusi yang baik pula. Hal-hal itulah yang
diajarkan pada buku ini.
Buku ini seperti tutorial praktis berkomunikasi dengan
orang lain. Kita juga diingatkan dengan pelajaran dasar ketika kita masih
mengenakan seragam merah putih. Buku ini membahas ketulusan, tenggang rasa,
toleransi, dan segala hal baik yang harus kita lakukan kepada orang lain supaya
orang lain juga melakukan hal yang sama kepada kita.
B. Kesan
Kesan pertama saya ketika melihat
buku ini sangatlah tertarik dan ingin segera membeli serta membacanya. Warna
yang mencolok ditambah desain hologram semakin menambah kesan menarik dari buku
ini. Pun karena saya pribadi juga menekuni dunia organisasi dan kepemimpinan,
saya sangatlah ingin untuk menjadi seorang pemimpin sejati yang dapat
memberikan kebermanfaatan dan impact yang besar bagi lingkungan sekitar.
Hal-hal yang saya cari tersebut ternyata sangat gamblang dijelaskan dalam buku
karya Dale Carnegie ini. Langkah-langkah penjabaran yang konkret namun
dijelaskan dengan simpel, menambah keasyikan dan keseruan menyerap ilmu dengan
membacanya.
Beberapa poin yang saya temukan dan
catat dari How to Win Friends and Influence People in The Digital Age
ini adalah :
- Yang Perlu Dilakukan Dalam
Keterlibatan: yaitu bagaimana memulai
untuk berinteraksi dan terlibat dengan orang lain. 3 hal utama yang perlu
diperhatikan adalah untuk mengubur bumerang (hal yang bisa berbalik
menyerang diri), menegaskan hal-hal yang baik dan menyentuh keinginan
inti.
- Memberikan Kesan yang
Bertahan Lama: yaitu dengan cara menunjukkan
minat terhadap orang lain, tersenyum, berkuasa dengan nama (mengedepankan
nama mereka), menyimak lebih lama, membahas apa yang penting bagi mereka
dan membuat mereka merasa lebih baik.
- Mendapatkan dan Menjaga
Kepercayaan Orang Lain: yaitu
dengan cara menghindari argumen, jangan pernah berkata “kau salah”,
mengakui kesalahan dengan cepat dan sungguh-sungguh, mengawali dengan
sikap ramah, mengakses afinitas (ketertarikan untuk saling terikat),
membiarkan orang lain mendapat pengakuan, terlibat secara empatik,
menggugah sifat mulia, membagi perjalanan dan memberikan tantangan.
- Menuntun Perubahan Tanpa
Penolakan atau Kebencian: yaitu
dengan cara mengawali dengan positif, mengakui kekurangan sendiri,
menyampaikan kesalahan tanpa menarik perhatian, mengajukan pertanyaan
daripada memberi perintah secara langsung, memperingan kesalahan, fokus
pada kemajuan, menyematkan reputasi baik pada orang lain dan terus
terhubung pada pijakan yang sama.
Walaupun
terkadang individu dapat menjaga sebuah hubungan yang produktif dan progresif
tanpa kehadiran secara fisik dalam frekuensi yang sewajarnya, tidak ada orang
di dunia ini yang bisa menjaga pengaruh progresif tanpa kedekatan dalam konteks
hubungan. Upaya-upaya terhebat adalah upaya yang saling tergantung dan
interaktif. Dan pada akhirnya, seni mendapatkan teman dan mempengaruhi orang
lain dalam era digital ditentukan oleh aktivitas menjalin hubungan dan terus berhubungan
dalam pijakan yang sama.
C. Data Buku
ISBN : 9789792282504
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit : 12 Maret 2012
Penulis : Dale Carnegie
Genre : Nonfiksi, Pengembangan Diri
Tebal : 350 Halaman
Pembatas Buku : Tidak Ada
Estimasi Waktu : 24 Jam
Membaca
Rating : 10/10
Resensi ini ditulis oleh Langit Biru. Mahasiswa Sekolah Bisnis IPB angkatan 2017. IG : @langitbiru71
0 komentar:
Post a Comment