Thursday, 3 May 2018

Mengelola Rindu



Hasil gambar untuk family quotes

sumber gambar: http://www.quoteambition.com/inspirational-family-quotes-sayings/


Masalah utama mahasiswa baru selain manajemen waktu adalah mengatasi kesedihan ketika dilanda homesick.

Rindu, terutama kepada keluarga, adalah hal yang sangat lumrah, terlebih ketika kita terbiasa dengan keadaan selalu melihat wajah keluarga dari mulai bangun tidur hingga kembali tidur lagi. Rindu adalah sebuah kewajaran, ketika rindu itu tetap berada pada tempatnya dan tidak berbalik menjadi sesuatu yang destruktif.

Mengatasi rindu, ingin bertemu, atau rasa ingin tetap bersama adalah hal yang cukup sulit untuk dikelola. Apalagi, bagi mereka yang seringkali didominasi oleh perasaan.

Sejatinya, homesick bukanlah masalah yang besar ketika kita mampu menyikapinya dengan baik. Kemampuan mengelola rindu amat diperlukan agar kerinduan itu tidak berbalik menjadi sesuatu yang menghalangi langkah untuk berkembang. Tujuan kita pergi sedemikian jauh dengan meninggalkan keluarga, teman, dan masa lampau adalah untuk mendaki menuju titik yang lebih tinggi. Rindu adalah suatu kewajaran, namun jangan sampai kita terlampau memanjakan perasaan hingga melupakan kewajiban.

Sejatinya, rindu kepada keluarga adalah emosi yang dapat dijadikan amunisi. Suatu keadaan yang sebelumnya dirasa sebagai sebuah titik lemah, dapat dikonversi menjadi senjata yang dapat memotivasi sehingga kita mampu memanfaatkan waktu menjadi lebih optimal lagi. Misalnya, ketika dilanda rindu, hal tersebut dapat menjadi pemicu yang mengingatkan kita perihal tujuan dan mengapa kita berada di titik saat ini. Bahkan, kerinduan dapat dijadikan katalis yang mempercepat proses untuk meraih cita-cita, sebab kerinduan itu sendiri adalah penunjuk jalan agar senantiasa fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai.

Selain itu, dengan adanya kerinduan, kasih sayang yang sebelumnya tidak mampu disadari, perlahan-lahan akan timbul ke permukaan. Ketika awalnya, kita merasa bahwa kasih sayang dari keluarga adalah suatu yang lumrah sehingga tidak begitu memahami betapa istimewanya hal itu, dengan merenggangnya jarak dan berkurangnya intensitas bertemu, kita akan lebih mengerti makna dari kasih sayang itu sendiri. Rindu seumpama gula yang menjadi pemanis dalam suatu hubungan, sebab tanpa adanya jarak, kita seringkali tak memahami nilai dari kasih sayang yang diberikan oleh lingkungan sekitar.

Jadi, daripada galau sepanjang hari dan meraung-raung kepada semesta—merasa tidak adil sebab rindumu tidak mampu terobati dengan berjumpa dalam waktu dekat, yuk, belajar menjadi lebih kuat. Keadaan emosional dan psikologismu bergantung kepada bagaimana kamu mengontrol keduanya. Jika sejak awal ketika dilanda homesick, kita sudah menyerah kepada rindu itu sendiri dan membiarkannya menjadi destruktif dengan menguasai niat kita untuk melakukan segala hal, maka jangan menyalahkan siapa-siapa jika momen saat kita betul-betul mampu meraih tujuan akan semakin ditunda kehadirannya.

Ayo, jadikan rindumu sebagai amunisi. Jangan merasa ragu untuk menjadi lebih kuat dalam menghadapi masa-masa nelangsa karena menelan rindu kepada keluarga. Akan ada saatnya di mana kamu kembali ke pelukan mereka. 

Yang tengah kamu lakukan saat ini adalah memberikan sedikit jeda antara hubunganmu dengan keluarga, mempermanis kasih sayang di antara kalian dengan menyisipkan spasi dalam hubungan itu sendiri, dan berupaya untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik agar ketika kembali kepada mereka; kamu telah menjadi manusia yang betul-betul bisa diandalkan.

Manfaatkanlah kesendirianmu saat ini untuk membangun cabang-cabang kasih sayang baru dengan lingkungan baru di sekitarmu. Semakin banyak cabang dalam pohon kasih sayang yang kamu miliki, maka akan semakin melimpah pula rasa syukurmu terhadap kehidupan yang kamu jalani saat ini.

Jadi, jangan merasa ragu untuk berupaya lebih keras, dengan atau tanpa kehadiran keluarga di sisimu saat ini. Sebab sejatinya, meski dilumat oleh jarak dan intensitas bertemu, keluarga akan tetap di hatimu untuk menjadi pihak pertama yang mendukung kesuksesanmu.




P.s. postingan ini tidak bermaksud menggurui, hanya ditulis untuk membagi pengalaman dan pelajaran yang dituai ketika berada di titik kelam yang sama :) 
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Young Inspirer | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com