Hi
Inspirers! Pada kesempatan kali ini, aku mau sharing tentang perjuanganku dalam
menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Institut Pertanian
Bogor.
https://walkingbyfaith.tv
Perjuanganku
dimulai sejak kelas 12 SMA. Karena kelas 10 dan 11 nya harus fokus di
organisasi, jadi baru mulai ngambis sejak kelas 12 SMA. Di awal kelas 12 ini,
aku benar-benar ingin fokus ke akademis. Terbukti dari setiap guru yang
menjelaskan pelajaran di depan kelas, aku selalu perhatikan betul-betul.
Tugas-tugas yang diberikan pun selalu dikerjakan dan dengan sungguh-sungguh.
Namun seiring berjalannya waktu, semangat yang membara itu pun mulai padam.
Banyak jam kosong yang seharusnya bisa diisi dengan belajar, malah terpengaruh
untuk bermain keluar kelas dengan teman-teman.
Sejujurnya,
aku sangat mengincar SNMPTN pada saat itu. Karena yang aku tau, SBMPTN itu
berat dan seleksinya pun sangat ketat. Aku juga sudah berusaha untuk
menyeimbangkan akademis dan organisasi pada kelas 10 dan 11. Namun, rangking
paralel aku masih berada di tengah-tengah. Tetapi aku juga bukannya tidak
belajar untuk SBMPTN. Di awal kelas 12, aku sudah berniat untuk mencicil
materi-materi SBMPTN. Namun, masih sering tergoda ketika diajak teman untuk
bermain.
Pada
saat menjelang SNMPTN dibuka, alhamdulillah aku masih mendapat kuota untuk mendaftar
SNMPTN. Aku langsung berdiskusi dengan orang tuaku untuk menentukan pilihan
yang mau aku apply di SNMPTN. Lalu
aku memutuskan untuk menaruh Teknik Metalurgi di Universitas Indonesia. Hanya
satu pilihan yang aku taruh di pilihan SNMPTN. Dengan harapan bahwa ketika aku
hanya mencantumkan satu di pilihan SNMPTN, maka panitia SNMPTN bisa melihat
keseriusanku.
Setelah
memilih pilihan di SNMPTN, aku juga tetap belajar materi untuk SBMPTN. Tetapi
berharap juga agar masuk lewat SNMPTN saja. Karena jujur memang masih takut
untuk menghadapi SBMPTN. Setelah beberapa minggu, hari pengumuman SNMPTN pun
tiba. Pada saat itu, ayahku yang membukakan pengumumannya. Dan aku dikabarkan
tidak lolos SNMPTN. Jujur, rasa kecewa pun muncul pada saat itu. Padahal nilai
ku lebih tinggi daripada teman ku yang mendapat SNMPTN Kedokteran di
Universitas Padjajajran. Yang berarti bahwa jika aku memilih di kedokteran
Unpad, aku bisa saja sudah menjadi mahasiswa di Universitas Padjajaran. Namun,
rejekiku tidak disitu dan passion ku pun bukan di kedokteran. Jadi buat apa
juga aku memilih jurusan yang tidak sesuai passionku. Yang ada malah menuntut
ilmu dengan terpaksa jika aku memilih jurusan yang tidak sesuai passionku.
Ada
jalur lain selain lewat SNMPTN, yaitu jalur PPKB. Dan sekolahku banyak dikasih
kuota lewat jalur ini untuk masuk Universitas Indonesia. Aku bisa saja
mengambil jalur PPKB, namun aku tidak ingin membebankan orang tua ku. Karena
yang aku tahu, lewat jalur PPKB membutuhkan biaya uang pangkal yang tidak
sedikit. Jadi aku memutuskan untuk fokus SBMPTN yang pada awalnya aku takut.
Akhirnya
aku pun fokus belajar SBMPTN. Rasa takut yang pada awalnya muncul, aku buang jauh-jauh
dan semangat membara itu pun muncul kembali. Karena yang aku tau bahwa ini lah
gerbangku untuk menuju masa depan. Aku tidak mau gagal di kesempatan terakhir
ini. Dan dari prinsip itu lah yang membuatku semangat untuk bisa lolos SBMPTN.
Hari
demi hari pun aku lewati dengan belajar SBMPTN. Aku tipe orang yang suka
belajar lewat Audio Visual. Lebih suka melihat video-video tentang
materi-materi SBMPTN. Karena lebih mudah diserap ketika diterangkan dibanding
harus membaca. Jadi, temukan cara belajarmu dengan baik. Agar hasilnya pun
maksimal.
Ketika
pembukaan tes STAN, aku pun disuruh mendaftar oleh orang tuaku. Ya, walaupun
aku tidak ada niatan untuk masuk STAN, tetapi tidak ada salahnya untuk dicoba.
Aku pun hanya belajar lewat TPA SBMPTN. Karena yang aku tahu, tes tahap 1 STAN
soalnya tidak jauh berbeda dengan tes TPA SBMPTN. Dan Alhamdulillah aku lolos
tes tahap 1 STAN. Namun, harus kandas di tes tahap 2 yaitu tes fisik. Karena
pada saat itu memang kondisi badanku yang tidak benar-benar fit. Setidaknya
sudah mencoba dan memberikan yang terbaik.
Lalu,
ketika semakin dekat dengan Hari-H SBMPTN, persiapanku sudah 80%. Aku
mengandalkan di bidang Kimia, Matdas, TPA, dan Matematika IPA. Dan
Alhamdulillah Aku memang menjawab banyak di Kimia. Karena yang aku tahu bahwa
Metalurgi harus kuat dibidang Kimia. Aku memilih pilihan SBMPTN ku yaitu
pilihan 1 adalah Teknik Metalurgi UI, pilihan 2 Sistem Informasi UI, dan
pilihan ke 3 yaitu Manajemen IPB.
Setelah
menjalani SBMPTN, aku pun juga ikut ujian mandiri UGM. Aku dan teman-temanku
memutuskan untuk Tes di UGM nya langsung. Karena kupikir sekalian untuk refreshing walaupun sebenarnya bisa saja
aku memilih untuk tes di Jakarta. Namun yang terjadi adalah lebih banyak
jalan-jalan dan bermainnya di Jogja daripada belajarnya. Pilihan ku untuk ujian
mandiri UGM memang tinggi. Pilihan 1 adalah Teknik Industri, ke 2 Teknik Kimia,
dan terakhir adalah Teknologi Informasi. Karena aku memiliki prinsip untuk
bermimpi setinggi langit, karena jika terjatuh, maka akan jatuh diantara
bintang-bintang.
Setelah
ujian mandiri di UGM selesai, aku pun pulang ke Depok dan menunggu hasil-hasil
ujian diumumkan. Tawakal dan doa secara terus menerus adalah kegiatanku setalah
ujian-ujian berlalu. Aku selalu berdoa di setiap sholatku untuk diberikan PTN
yang terbaik. Aku tidak menyebutkannya spesifik, karena aku meyakini bahwa
ketika aku menyebutkannya secara spesifik, itu belum tentu pilihan yang terbaik
untukku. Jadi lebih baik aku berdoa untuk meminta yang terbaik menurut Allah
untukku. Karena Allah adalah perencana terbaik dan yang mengetahui masa depan
setiap hambanya.
Ketika
hari pengumuman SBMPTN, aku sengaja ingin membukanya bersama-sama di rumah
temanku. Sebelum jam pengumuman hasil SBMPTN, aku sudah stay di depan laptop. Begitu pun juga teman-teman ku yang deg-degan
menunggu hasil pengumuman tersebut. Ya maklum karena seleksi yang sangat ketat
dan SBMPTN ini mungkin merupakan langkah awal untuk meraih cita-cita.
Ketika
sudah masuk jam pengumuman SBMPTN, aku dan teman-temanku mencoba masuk ke web
SBMPTN. Namun tidak berhasil masuk. Akhirnya, kami memutuskan untuk menelpon
orang tua untuk meminta doa agar mendapatkan hasil yang terbaik. Setelah
menunggu beberapa saat, akhirnya teman ku berhasil masuk dan Alhamdulillahnya
dia lolos SBMPTN jurusan geografi UI. Kami pun ikut senang dan memberikan
selamat kepadanya.
Kini
giliranku yang akan membuka web SBMPTN. Pada awalnya aku sangat yakin bahwa
bakal diterima di pilihan pertamaku. Karena aku cukup banyak menjawab soal
SBMPTN dan sudah memeriksa dengan guru les ku dan banyak jawaban yang benar.
Keyakinanku bertambah karena hanya sedikit yang pada saat itu mengetahui
jurusan Teknik Metalurgi disekolah ku, hanya 3 orang yang mendaftar Teknik
Metalurgi UI disekolah ku, termasuk aku. Dan ketika itu, akupun telah ikhlas
menerima hasil apapun. Ketika dinyatakan tidak lolos pun, aku sudah mempunyai planning lain.
Dan
ketika aku berhasil membukanya, ternyata aku dinyatakan lolos SBMPTN! Tetapi di
pilihan ketiga yaitu Manajemen IPB. Teman-temanku bergembira dan memberikan
selamat kepadaku. Namun, aku masih kecewa dengan hasil tersebut. Ketika
diberikan selamat pun, dalam hati ku masih kecewa dan tidak ada raut bahagia
diwajahku pada saat itu. Datar sekali ekspresiku pada saat itu.
-To be Continued-
0 komentar:
Post a comment