“Telah teruji secara klinis”
Pernah denger kata-kata itu?
Biasanya itu kata-kata yang digunakan untuk menyebutkan
barang-barang yang layak dipasarkan atau dipakai. Seluruh barang yang telah
diproduksi (diciptakan) oleh sebuah pabrik harus diuji dulu sebelum dipasarkan
atau dijual. Jika terdapat barang yang kurang layak atau tidak layak, barang
tersebut akan diperbaiki atau bahkan dibuang.
Lalu, bagaimana dengan manusia? Kita sudah tau bahwa kita
adalah manusia ciptaan, sama seperti barang-barang itu. Perbedaannya, manusia
diciptakan oleh Allah Swt, Dzat yang Luar Biasa. Apakah manusia juga diseleksi?
(Sumber: www.klinikmatautama.com)
Jawabannya adalah iya. Tujuan manusia diciptakan adalah
beribadah (mengabdi) kepada Allah Swt. (read
article “Relize it”). Allah Swt menguji manusia apakah ia benar-benar
mengabdi kepada-Nya atau tidak. Pengujian dilakukan di sini, di bumi Allah Swt.
Saat ini kita sedang dalam masa pengujian atau seleksi. Allah Swt memberikan
kita akal untuk berpikir memilih jalan yang benar atau salah.
Kehidupan dunia ini hanyalah main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ? [al-An’am: 32]
Pernahkah berpikir, mengapa Allah Swt menciptakan
hewan-hewan haram? Itu juga sebuah pengujian. Bagi yang tetap taat, dia akan
lulus seleksi. Itulah mengapa Allah Swt menjadikan manusia spesial dengan
akalnya. Manusia dibebaskan untuk melakukan apapun dengan akalnya. Hanya saja,
seluruh aktivitas yang manusia lakukan akan dihitung dan dipertanggungjawabkan.
Hanya manusia-manusia yang ‘teruji secara klinis lah’ yang dapat lulus dalam
Seleksi Bersama Masuk Surga Allah (SBMSA). Manusia yang teruji itu adalah
manusia yang senantiasa bertaqwa kepada-Nya.
Lalu, apakah kita termasuk orang-orang yang berjuang untuk
lulus dalam SBMSA?
0 komentar:
Post a Comment