Artikel ini masih
kelanjutan dari dua artikel sebelumnya yaitu “scanning part 1” dan “scanning part 2”. Dalam dua artikel sebelumnya, kita menyimpulkan bahwa yang
menciptakan kita adalah Allah SWT. Ketika kita sudah tahu, kemudian apa yang harus
kita lakukan selanjutnya?
Kali ini, aku mau sedikit
santai. Aku akan memulai dengan bercerita. Pas SMA, aku sering ikut lomba-lomba
yang dilaksanakan oleh LIPI (Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia). Salah
satu lombanya adalah NYIA atau National
Young Inventors Awward. Tapi karna ribet, aku
lebih sering menyebutnya NYipta Alat. Yah walaupun itu tidak sesuai sama kaidah
akronim. Dalam lomba itu, kami ditantang untuk membuat alat baru atau
memodifikasi benda agar memudahkan pekerjaan manusia.
Pada awalnya, aku tertarik
dengan lomba itu agar aku bisa mengekpresikan benda hayalan yang aku inginkan
menjadi nyata. Namun, ternyata aku gabisa langsung membuat benda. Seleksi
pertama, aku harus membuat latar belakang serta tujuan pembuatan alat dalam
bentuk tulisan. Itu hal yang sulit. Aku juga harus membuat pedoman penggunaan
alat yang akan dibuat.
Ketika aku sedang pusing
memikirkan latar belakang dan tujuan, terbesit sesuatu di pikiranku. Aku berpikir
“kalau alat saja butuh latar belakang, tujuan dan pedoman penggunaan, apalagi
manusia”.
Makhluk diambil dari bahasa
arab yang berarti “sesuatu yang diciptakan”. Itu berarti manusia juga termasuk
jenis yang diciptakan seperti alat/benda. Dengan demikian, manusia juga berarti
punya latar belakang, tujuan dan predoman.
Lalu, bagaimana latar belakang kita?
Apa tujuan kita diciptakan-Nya? Dan bagaimana pedoman penggunaan tubuh ini
sebagai manusia yang diciptakan-Nya?
Next
Article: Relize it
0 komentar:
Post a Comment