Sebelum membaca artikel ini,
direkomendasikan membaca artikel “We are Human".
Sebagai makhuk (ciptaan), manusia
tentu memiliki latar belakang, tujuan dan pedoman hidup. Pastinya, we must relize it!
Latar Belakang
Manusia pertama yang diciptakan adalah
nabi Adam ketika di surga. Allah Swt menciptakan nabi Adam dari tanah. Dari tulang
rusuk Nabi Adam, Allah Swt menciptakan Hawa untuk menemaninya. Allah Swt
memerintahkan semua makhluknya untuk hormat kepada nabi Adam. Hanya saja, iblis
memiliki sifat sombong. Dengan kesombongannya, mereka berpikir tidak perlu
hormat kepada nabi Adam. Mereka berpikir tidak patut hormat karena nabi Adam
adalah makhluk baru, sedangkan mereka sudah lebih dulu diciptakan dan tinggal
di surga. Oleh karena itu, Allah tidak
memperkenankan iblis tinggal di surga. Iblis bersedia, tetapi dia memiliki satu
janji. Mereka berjanji untuk menggoda nabi Adam dan keturunannya agar mereka
berpaling dari tujuan mereka diciptakan.
Demikianlah latar belakang manusia
diciptakan dan kini tinggal di bumi.
Sumber : www.muslimahsawo.blogspot.com
Tujuan
Tujuan manusia diciptakan oleh Allah Swt
tercantum dalam ayat Al-Qur’an.
“Dan tidak Aku ciptakan jin dan
manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” (Adz-Dzariyat:56).
Ibadah berasal dari kata يَعْبُدُ - عَبَدَ yang artinya mengabdi, menyembah.
Makna kata mengabdi
adalah melaksanakan seluruh aturannya. Dengan kata lain adalah taqwa (mematuhi
seluruh perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-nya).
Pedoman Hidup
Manusia itu spesial karena memiliki
akal. Dengan akal kita, Allah Swt memberikan kita tantangan untuk memilih. Apakah
kita akan sesuai dengan tujuan diciptakan, ataukah tidak.
“Al-Qur’an adalah pedoman hidup manusia”
Mungkin kita sering mendengar kalimat
itu. Ya, kalimat itu bermakna bahwa tatacara hidup kita di dunia tercantum
dalam Al-Qur’an. Itu seperti buku panduan (manual
book).
Semua itu sudah tersusun rapi. Tugas
kita hanyalah memilih. Kita harus menyadari bahwa kita memiliki akal untuk
memilih jalan hidup kita. Namun kesadaran itu terkadang sirna karena rayuan
setan. kita tidak sadar bahwa kita sedang memilih jalan yang salah. Maka dari
itu, marilah kita sadar. Sadari pilihan yang kita pilih di setiap detik hidup
ini.
Wallahu’alam
bi showab.
0 komentar:
Post a Comment