Putus cinta kerap kali
dirasakan bagi mereka yang menjalin hubungan dengan seseorang. Dimana putus
cinta rata-rata dialami oleh remaja hingga dewasa. Karena masa remaja katanya
adalah masa yang labil, terutama soal asmara. Mungkin sebagian besar remaja
pernah mengalami yang namanya putus cinta. Apakah kalian termasuk yang pernah
merasakannya juga?
sumber : https://i2.wp.com/mahasiswa.me
Putus cinta identik dengan
pacaran. Kenapa? Karena kalau sudah berumah tangga namanya bukan putus cinta
lagi, melainkan cerai. Selain itu karena pacaran juga biasanya dilakukan bagi
mereka yang masih remaja atau remaja yang baru menginjak dewasa. Oleh karena itu tingkat kelabilan mereka juga
masih tinggi. Sehingga putus cinta kerap terjadi.
Banyak sekali remaja
yang sangat galau jika putus cinta ini terjadi. Mulai dari diunfoll sama mantan
di semua socmednya, diblock semua akun socmednya, depresi setelah putus cinta
dan lain sebagianya. Apakah se-dramatis dan se-tragis itu?
Ada yang mengatakan
bahwa jika putus cinta berarti putus pertemanan juga. Menurut saya hal ini
tergantung dari masing-masing individunya. Jika mereka sebelum putus memang
berniat untuk berteman saja, berarti tidak ada istilah yang namanya putus cinta
putus pertemanan juga. Lalu ada yang bilang saat sudah putus, tetapi masih cinta.
Padahal dia sendiri yang mutusin buat putus, tetapi malah dia yang gabisa move
on. Memang lucu masa remaja yang penuh akan kelabilan, terutama soal asmara.
Lalu apakah setelah putus harus mencari yang baru?
Nah ini yang bakal
menjadi topik bahasan kita. Kita semua sudah tahu bahwa putus cinta se-rumit
dan se-dramatis itu. Dan mungkin untuk sebagian orang, putus cinta itu
menyakitkan. Lalu, muncul pertanyaan “Setelah putus, perlukah mencari yang
baru?”
Logikanya adalah
seperti kita jatuh dilobang yang sama jika kita memilih untuk pacaran lagi.
Mungkin memang beda orang, tetapi apakah menjamin bahwa kita tidak akan jatuh
dilobang yang sama lagi? Apakah kita bisa memastikan bahwa kita tidak akan
merasakan sakit karena putus cinta lagi? Padahal kita tidak tahu kedepannya
gimana, masa depan kita akan sama dia atau engga jika kita pacaran lagi. Karena
yang tahu masa depan hanya Allah. Apakah kita bisa menerka-nerka jika kita
pacaran lagi, meskipun dengan orang yang berbeda? Coba pikir ulang kembali!
Menurut saya, pacaran
itu hanya untuk memuaskan hawa nafsu semata. Hawa nafsu di dunia, kenikmatan
dunia. Namun, apakah kalian tahu bahwa kenikmatan dunia yang sementara itu akan
menjauhkan kita dari surga-Nya? Kenikmatan dunia yang sementara itu tidak ada
artinya jika dibandingkan jika kita
hidup kekal diakhirat. Entah apakah dengan pacaran itu membuat kita hidup di
neraka atau surga, pastilah kalian sudah tahu jawabannya.
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. [QS. Al-Isra: 32]
Sudah sangat jelas
bahwa Al-Qur’an melarang tentang pacaran. Bahkan mendekati pun tidak boleh.
Lantas masihkah kita bertanya untuk mencari yang baru?
Allah sudah mengatur
mengenai jodoh untuk setiap makhluknya. Kita sudah dipersiapkan bersama
pasangan kita dan tersimpan di lauh mahfuz.
“Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali.” [QS. An Nisaa (4):1].
Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah. [QS. Al Fathir:11]
Lalu, pernahkah kalian
mendengar bahwa wanita yang baik untuk laki-laki yang baik pula?
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)
Bukankah seharusnya
kita memperbaiki diri agar menjadi pribadi yang lebih baik supaya kelak jodoh
kita sesuai dengan apa yang kita harapkan? Masihkah kita sempat memikirkan soal
pacaran yang masih belum jelas soal masa depannya. Maksudnya adalah apakah
dengan kita pacaran dengan seseorang, orang itu merupakan jodoh kita yang sudah
tertulis di lauf mahfuz?
Perlu kalian ketahui
bahwa sebagian besar orang yang pacaran, pasti akan berakhir dengan putus
cinta. Tidak ada yang tahan atau langgeng sampai bertahun-tahun. Walaupun ada
yang berhasil menikah dari hasil pacaran selama bertahun-tahun, coba kalian
pikir apakah selama kalian pacaran bertahun-tahun itu merupakan cara yang
halal? Apakah tidak ada campur tangan dari setan? Lalu apa rasanya jika kita
sudah pacaran selama bertahun-tahun lalu menikah, sementara kita sudah pernah
berpegang tangan dengannya, berpelukan, atau bahkan yang parahnya sampai
berciuman?
Pacaran itu boleh, tetapi kalau sudah menikah. Karena
jika kita pacaran sesudah menikah, itu akan menghasilkan pahala dibandingkan
dengan pacaran sebelum menikah yang hanya akan menimbulkan dosa dan kenikmatan
yang sesaat saja. Jadi, masih maukah kita berpacaran?
0 komentar:
Post a comment