Passion
merupakan kata yang banyak dicari bagi mereka yang sedang berada pada titik
jenuh dalam melakukan sesuatu. Mereka berpikir apakah pekerjaan yang sedang
mereka lakukan itu merupakan passion mereka?
Lantas,
apa yang dimaksud dengan passion itu sendiri?
Passion menurut pandangan saya adalah sesuatu hal yang membuat kita suka bahkan cinta dalam melakukannya dan rela berkorban untuk mencapai hal tersebut.
Jadi, ketika kita melakukan suatu hal atau pekerjaan dan itu membuat kita lupa waktu dan merasa bahwa waktu berjalan begitu cepat ketika kita melakukannya, itu menandakan bahwa kita sedang melakukan hal yang kita suka atau kita cintai. Itulah yang dinamakan passion.
sumber : http://www.christophermduncan.com
Passion itu ketika kita melakukan suatu hal, waktu berasa begitu cepat dan kita tidak merasa lelah. Namun, kesenanganlah yang muncul ketika kita melakukannya.
Sebagai
contoh, mungkin diantara kita ada yang suka bermain game. Ketika kita sedang
bermain game, kita sampai lupa waktu dalam memainkannya dan muncul rasa senang
ketika kita selesai memainkannya. Mungkin itu passion kita! Jika kita terus
mengasah kemampuan yang sesuai dengan passion kita, besar kemungkinan passion
kita tersebut bisa menghasilkan uang. Contohnya adalah Reza Arap Oktavian, dia
adalah youtuber gaming yang sekarang sudah terkenal dikalangan remaja. Dia melakukan
sesuatu yang dia senangi yaitu bermain game dan dia coba berinovasi dengan
passion dia yaitu dengan memasukkan video ketika dia sedang bermain game ke
Youtube. Alhasil, dia memperoleh uang dengan sesuatu hal yang sesuai
passionnya.
Contoh
selanjutnya adalah bapak presiden RI ke-3 yaitu BJ. Habibie. Beliau kuliah di
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin Dan Dirgantara ITB. Semasa kuliah,
beliau sangat menggemari tentang konstruksi pesawat terbang. Sehingga, beliau
sangat mencintai pelajaran fisika. Menurut beliau, itu merupakan passionnya
dibidang fisika. Ketika belajar fisika, dia sangat menekuni dan mendalami ilmu
itu. Namun, bukan berarti pelajaran lain dikesampingkan oleh beliau. Beliau
juga mempelajari pelajaran lain, namun tidak semaksimal ketika dia menekuni
pelajaran fisika. Namun, yang patut diteladani dari sosok BJ. Habibie adalah
ketika dia sudah sukses berkarier di negara lain, beliau tetap kembali ke
Indonesia dan ingin membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Tokoh
selanjutnya yang bisa kita ambil hikmahnya dalam menekuni passionnya adalah
Mark Zuckerberg dan Bill Gates. Mark Zuckerberg adalah pendiri Facebook. Di
zaman sekarang, siapa sih yang gak tau Facebook? Pasti kita pernah memakai
situs Facebook untuk berinteraksi dengan orang lain. Entah itu teman, sahabat,
pacar, keluarga, atau orang asing yang baru kita temui di Facebook. Namun,
tahukah kalian bahwa Mark Zuckerberg sengaja meninggalkan kuliahnya di
Universitas Harvard untuk menggarap situs Facebook yang pernah kita gunakan
itu. Sama halnya dengan Bill Gates. Bill Gates lebih dulu di Drop Out dari
Universitas Harvard bukan karena beliau bermalas-malasan. Melainkan karena
ingin fokus pada cita-citanya yaitu mendirikan Microsoft. Alhasil ,Microsoft
sudah bisa kita rasakan dampaknya berkat pengorbanan beliau yang harus di-DO dari
Universitas Harvard dan memilih untuk menekuni passionnya. Mark Zuckerberg dan
Bill Gates merupakan contoh orang yang rela berkorban demi menekuni passionnya
masing-masing. Mereka berdua sukses berkat passion yang mereka tekuni.
Terlepas
dari kesuksesan tokoh-tokoh yang saya sebutkan diatas, tidak menutup
kemungkinan bahwa mereka berani mengorbankan sesuatu hal untuk passion yang
mereka jalani. Alhasil, kesuksesan lah yang mereka dapat berkat jerih payah dan
pengorbanannya untuk passion yang mereka pilih.
Sudahkah
kita menemukan passion yang tepat? Jika kita senang di Organisasi dan merasa
bahwa menghabiskan waktu untuk kegiatan organisasi memberikan dampak yang
positif untuk kita, mungkin passion kita ada disitu. Jika kita senang dengan
berbisnis dan selalu ada ide untuk berbisnis, mungkin passion kita ada disitu.
Jika kita senang sewaktu sedang belajar, mungkin passion kita di bidang
akademis. Jika kita senang sepak bola, kejarlah passion itu dengan ikut sekolah
sepak bola. Agar passion kita terasah dan semakin ahli dalam bidangnya. Intinya
adalah berani mengorbankan sesuatu hal untuk menekuni passion yang kita miliki
merupakan jalan kita menuju kesuksesan. Jangan memaksakan sesuatu yang kita
tidak suka. Karena hasilnya juga tidak akan maksimal bukan? Ibaratkan seperti
ikan yang disuruh memanjat pohon. Alhasil, ketidakmungkinanlah yang akan
terjadi. Cobalah cari passion yang tepat dan tekuni passion kita selagi diberi
kesempatan. Alangkah bahagianya ketika kita melakukan sesuatu hal yang kita
suka dan menghasilkan uang, bukan kah begitu?
Begitu
juga ketika kita ingin melanjutkan kuliah dan mengejar impian kita. Jangan
melihat jurusan dari prospek kerjanya dulu. Tetapi lihat dari apakah kita
senang atau menyukai jurusan yang kita ambil itu. Karena jika kita senang atau
menyukai jurusan yang kita ambil itu, kita akan semakin antusias dalam menuntut
ilmu. Ilmu yang kita peroleh juga bukan karena hasil paksaan, melainkan dengan
ikhlas karena Allah. Karena ilmu yang bermanfaat adalah yang bisa berdampak
juga bagi orang lain. Untuk masalah prospek kerja dimana, penghasilannya
berapa, itu semua sudah diatur oleh Allah. Rejeki setiap makhluk yang ada di
dunia ini sudah diatur oleh Allah.
Jadi, untuk apa kita takut miskin jika kita
punya Allah yang Maha Kaya? Untuk apa kita takut terhadap masalah yang besar
jika kita punya Allah yang Maha Besar? Yang
bisa kita lakukan adalah tetap usaha semaksimal kita dan berdoa kepada Allah.
Karena hanya Allah yang mengetahui apa saja yang terbaik untuk hamba-Nya dan Dia sebaik-baik perencana.
0 komentar:
Post a comment